Sabtu, 21 Juli 2007

Mata = Prestasi

Mata dikatakan sehat apabila fungsinya sempurna sebagai indera penglihatan. ''Matanya indah, berbinar seperti rembulan. Terpana aku menatapnya''. Ungkapan kekaguman seperti itu mungkin sering kita dengar. Sebuah ekspresi cinta dan kasih sayang kepada seseorang yang berawal dari tatapan mata.

Orang dulu mengatakan '' cinta berawal dari mata lalu turun ke hati''. Dari pandangan kemudian menimbulkan simpati. Pandangan mata merupakan awal dari segalanya. Rasa cinta, benci bahkan jijik berawal dari sini. Tak terbayangkan apa yang terjadi jika Tuhan tidak menganugerahkan mata kepada kita. Dunia tentu akan gelap gulita. Indahnya pemandangan dan eloknya dunia tidak bisa kita nikmati dengan sempurna.

Mata adalah jendela dunia. Segala yang terpapar di dunia akan bisa kita nikmati bila mata kita sehat. Mata dikatakan sehat apabila fungsinya sempurna sebagai indera penglihatan. Fungsi dasar mata ada tiga macam yaitu kemampuan menerima cahaya, membedakan bentuk dan menerima warna. Hal ini bisa disingkat menjadi kemampuan menerima sensasi cahaya, sensasi bentuk dan sensasi warna.

Tiga fungsi itu masih belum cukup. Masih diperlukan fungsi mata yang lain agar kehidupan manusia bisa sempurna. Fungsi tambahan tersebut adalah lapangan penglihatan yang normal, daya melihat dengan dua mata secara tunggal sehingga dia memiliki daya stereoskopi (daya melihat ruang atau tiga dimensi) serta persepsi ke dalam (depth perception).Tidak semua orang memiliki daya stereoskopi ini. Untuk fungsi tersebut diperlukan dua mata yang fungsinya setara dan bisa terkoordinasi.

Meski memiliki fungsi yang sangat vital, namun tidak semua orang bisa menjaga organ matanya agar tetap sehat. Disadari atau tidak, banyak hal yang menyebabkan mata terganggu. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor pekerjaan, kondisi lingkungan maupun kebiasaan. Dengan demikian, keluhan dan gangguan mata yang dialami oleh polisi lalu lintas, tentulah akan sangat berbeda dengan teknisi komputer. Sebab kondisi lingkungan dan jenis pekerjaannya berbeda. Yang sama adalah mata mereka mengalami gangguan.

Mata orang perokok juga bisa mengalami gangguan tersendiri. Penyebabnya bisa ditebak dengan pasti yaitu karena asap rokok yang dikeluarkannya. Mata pada dasarnya memiliki sistem perlindungan tersendiri.Mata yang normal akan mampu secara otomatis melakukan pelumasan dengan mengeluarkan air mata. Jika ada debu atau benda asing yang secara sengaja maupun tidak sengaja masuk ke mata, maka air matalah yang berfungsi untuk membersihkannya.

Pada perokok, kelenjar pada air mata mengalami gangguan akibat pencemaran yang dimunculkannya sendiri dengan asap rokok. Asap rokok ini mempengaruhi kondisi luar dan dalam tubuh.Untuk kondisi luar, asap rokok ini bisa dengan cepat memunculkan kerutan di sudut-sudut kelopak mata (crow's feet), iritasi mata serta membuat kelenjar air mata mengering.

Keringnya kelenjar air mata inilah yang menyebabkan mata para perokok menjadi lebih kusam, tidak bercahaya serta berwarna merah karena menurunnya kualitas air mata selaku pelumas. Nikotin yang terdapat pada rokok bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah halus, baik di jantung, otak maupun mata. Akibatnya daya ketajaman mata khusus untuk melihat benda-benda yang jaraknya dekat sehingga memaksanya untuk menggunakan kaca mata baca. Para pengguna komputer juga rentan mengalami gangguan mata. Ini disebabkan karena pancaran radiasi layar komputer yang diterima mata dalam waktu yang cukup lama.

Bagi para pengguna komputer, keluhan yang sering muncul adalah mata terasa pedih, berair, mata lebih lelah, mual-mual, pusing bahkan muntah.Gejala yang seperti ini sering disebut Computer Vision Syndrom (CVS). Seperti dikutip situs gloria cyber ministries, sindrom gangguan mata akibat penggunaan komputer ini belum lama berkembang. Asosiasi optometri Amerika Serikat baru mensinyalir adanya gangguan karena radiasi komputer ini sekitar tahun 1990-an.

Pada waktu itu, tingkat penggunaan komputer di negeri Paman Sam mulai marak. Akibatnya kasus gangguan kelelahan mata menjadi bertambah banyak. Munculnya CVS ini bisa diakibatkan karena beberapa faktor. Diantaranya karakteristik monitor komputer, lamanya penggunaan komputer, serta kelainan refraksi (pembiasan) pada pengguna. Monitor dengan resolusi yang rendah termasuk yang menyebabkan munculnya CVS. Kondisi ini akan diperparah dengan pemakaian kacamata yang tidak pas atau melepas kacamata pada pengguna komputer dengan kelainan refraksi baik minus, plus atau silindris, akan makin memperburuk gejala CVS yang terjadi.

Gejala CVS ini bisa muncul segera setelah pemakaian komputer dalam waktu lama (lebih dari empat jam). Namun ada pula yang baru muncul setelah beberapa hari kemudian. Gejala jangka pendeknya antara lain sakit kepala, sakit di sekitar ujung mata, mata lelah dan berair, pemakaian lensa kontak jadi tidak nyaman, mual atau pusing. Selain itu masih ada sederetan keluhan lainnya seperti mata bengkak, pandangan buram atau ganda, penurunan daya penglihatan, kelelahan saat membaca atau menggunakan komputer, membaca lebih lambat, memori buruk terutama untuk mengingat apa yang sudah dibaca serta kesulitan berkonsentrasi. Selain gejala jangka pendek, juga ada gejala jangka panjang CVS. Yaitu sensitivits otak meningkat, insomnia atau mengalami gengguan tidur, timbul rasa cemas atau depresi serta sistem kekebalan tubuh menurun.

Mata yang sehat dan normal adalah dambaan setiap orang. Keinginan ini sangat wajar karena mata adalah organ tubuh yang memiliki fungsi yang sangat vital. Namun tidak setiap orang mampu menjaga matanya agar tetap sehat dan berfungsi optimal. Banyak faktor yang menyebabkan mata mengalami gangguan, baik karena kondisi lingkungan, kebiasaan (habit) maupun pekerjaan. Tapi sesungguhnya, menjaga mata sehat bukanlah hal yang sulit. Jika memiliki kesadaran, setiap orang tentulah bisa menjaga matanya agar tetap sehat. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung nutrisi untuk pemeliharaan kesehatan mata.Misalnya vitamin A yang terkandung dalam minyak ikan, hati, wortel dan kentang manis. Juga lutein dan zeaxanthin yang banyak terkandung dalam sayuran berwarna hijau.

Vitamin C yang banyak terdapat dalam sayuran hijau, stroberi, brokoli, jeruk dan semangka. Bioflavonoid yang banyak ditemukan pada buah-buahan yang mengandung sitrus juga terdapat pada ceri, anggur serta plum. Penunjang kesehatan mata lainnya adalah vitamin E yang terkandung dalam kacang brasil dan makanan laut, asam lemak yang banyak ditemukan pada ikan solomon, makerel dan ikan tawar, serta zinc yang terkandung dalam tiram, gandum dan kacang-kacangan.

Selain mengonsumsi makanan yang mengandung nutrisi untuk mata seperti disebutkan diatas, ada beberapa hal yang juga perlu dilakukan khususnya bagi para pengguna komputer. Hal ini mengingat para pengguna komputer ini sangat rentan mengalami gangguan mata. Caranya adalah mengistirahatkan mata setiap satu jam sekali selama 10 - 20 menit. Hal ini penting agar mata tidak terus-menerus terfokus pada layar komputer. Alihkanlah pandangan mata ke tempat lain yang lebih jauh. Waktu istirahat juga bisa digunakan untuk rileksasi mata maupun bagian tubuh yang lain.Ini penting agar otot-otot tidak mengalami kontraksi secara terus-menerus. Yang tidak boleh dilupakan adalah mengedipkan mata.Dalam satu menit, mata setidaknya berkedip sebanyak 15 kali. Dalam kedipan mata ini terkandung air mata yang berguna untuk membasahi mata supaya tidak segera mengering.

Mata yang sering terakomodasi dalam waktu lama akan cepat menurunkan kemampuan penglihatan jarak dekat. Karenanya, perlu diperhatikan cara menggunakan mata agar tidak melelahkan. Misalnya menonton televisi pada jarak yang tepat, membaca dengan penerangan yang cukup, tidur yang cukup dan sebagainya.

Bagi masyarakat yang berada di daerah tropis, penggunaan kaca mata hitam juga dianjurkan sebagai alat pelindung dari debu dan sinar matahari.Selain sinar yang kasat mata, sinar matahari juga mengandung cahaya yang tidak kasat mata seperti ultraungu dan inframerah.Jika sinar kasat mata mengganggu karena intensitas silaunya, maka sinar yang tidak kasat mata justru menyebabkan perubahan biologis pada mata seperti kekeruhan lensa mata (katarak), gangguan retina maupun yang lain. Karena itu penggunaan kaca mata hitam perlu dianjurkan untuk meminimalkan gangguan akibat sinar matahari itu.

Hubungan mata dengan prestasi:

Jika mata kita sehat tentu akan memudahkan kita dalam berkarya dan berprestasi. Sebagai contoh, pada gambar di bawah ini terdapat seorang ilmuwan yang bernama Edwin Hubble sedang melakukan peneropongan bintang menggunakan teleskop. Dalam praktiknya, penggunaan teleskop sangat dipengaruhi oleh kemampuan mata kita dalam melihat suatu objek. Peneropongan bintang bisa saja dilakukan oleh seseorang yang memiliki keterbatasan dalam penglihatannya namun hasil yang diperoleh tentu akan berbeda jika dibandingkan dengan orang yang memiliki fungsi mata secara normal.

Contoh lain adalah ketika seorang sastrawan membuat suatu cerita mengenai pendeskripsian suatu benda jika penglihatannya terganggu maka ilustrasi yang dia gambarkan “serasa tidak bernyawa” karena pendeskripsiannya hanya berdasarkan imajinasi liar dalam benaknya tanpa penglihatan yang objektif.

Tidak ada komentar: